SUASANA IDUL ADHA DI DARUL FALAH
“ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR...
WALILLAHILHAM”, suara gema takbir terus
bergemuruh di seluruh penjuru Nusantara, tak terkecuali yang ada di dalam
PonPes Darul Falah. Ya, Pesantren yang bertempat di lokasi Bangsri Jepara kali
memang sangat berantusias dalam menyambut datangnya Idul Adlha. Memang sangat berbeda suasana Idul Adlha kali ini. Ramai dan
padat, mungkin kata itulah yang cocok untuk menggambarkan suasana yang ada di
area PonPes Darul Falah. Mengapa tidak?
Itu terlihat dari padatnya lahan
parkir yang disediakan untuk kendaraan para wali santri yang berdatangan untuk
menjenguk anak-anaknya, baik itu putra maupun putri. Itu baru keadaan di lahan
parkir kendaraannya, jangan ditanya tentang bagaimana padatnya situasi di dalam
area ruang tamu, bahkan petugas ruang tamu pun merasa kewalahan karena ruang
tamu yang disediakan penuh sesak oleh sejumlah tamu yang berdatangan. Spontan,
karena keterbatasan lahan, tempat seperti musholla, ruangan pondok, bahkan emperan-emperan
dijadikan alternatif lain bagi para wali santri untuk dijadikan tempat
beristirahat.
Kembali ke dalam suasana pondok, para santri pun mempunyai
berbagai macam agenda kegiatan. Ada yang menonton televisi, bermain bola,
takbiran bersama-sama, bercanda ria, bahkan ada beberapa kelompok santri yang
sengaja mengadakan acara tasyakuran atau
yang biasanya diakrab di sebut dengan istilah “nyate bareng”. Sampai tengah malam suasana masih ramai, yang
pada akhirnya lama kelamaan para santri secara perlahan manuju kamarnya
masing-masing untuk beristirahat (bubar).
Keesokan harinya, tepat pada waktu shubuh, para santri sudah
terbangun seluruhnya, setelah usai dari melaksanakan sholat shubuh, para santri
langsung bergegas atau malah berbeutan kamar mandi guna persiapan sholat ied.
Satu per satu para santri mulai bergegas berangkat menuju ke
aula pesanggrahan untuk menunaikan sholat Idul Adlha. Memang sholat Ieddi Darul
Falah biasa di gelar seperti pada tahun-tahun sebelumnya, selalu di gelar
secara berjamaah (satu pondok). Tepat pada pukul 07.15, dengan di awali bilal,
sholkat Ied langsung di mulai, yang langsung di imami oleh beliau, Ust. Hanifum
Mushoffa.
Jikalau kemarin sholat Ied dilaksanakan dengan menggabungkan
antara santri putra dan putri, justru sekarang malah di pisah, hal tersebut di
sebabkan karena faktor bertambahnya jumlah santri, itu terlihat dari padatnya
aula pesanggarahan, padahal itu hanya di isi oleh santri putra saja. Bahkan ada
beberapa wali santri yang ikut melaksanakan sholat Ied di aula Pesanggrahan.
Selepas usai sholat Ied, dan selepas usai khutbah yang di bawkan oleh Ust.
Arinal Haq Zakiyyat, seluruh santri beserta pengurus melaksanakan tradisi yang
sudah menjadi adat dikalangan para kaum santri, yaitu mushofahah. Ada juga
beberapa santri ataupun pengurus yang sampai menangis, bagi mereka yang
menghayatinya.
Setelah mushofahah
berakhir, para santri langsung menuju asrama nya masing-masing, dan tidak
sedikit pula para santri yang menuju ke lapangan guna menyaksikan penyembelihan
hewan qurban. Berbeda sekali dengan tahun-tahun yang sebelumnya, kali ini Darul
Falah mengadakan penyembelihan hewan qurban secara pribadi, adapun hewan qurban
yang terkumpul berjumlah sebanyak 15 ekor kambing dan 3 ekor sapi, yang mana
kesemuanya itu berasal dari sumbangan para santri atau wali nya. “beda banget
pelaksanaan qurban sekarang, kan kalau dulu kita gabung sama warga, karena dulu
masih sedikit sekali adanya hewan qurban di Darul Falah”, tutur salah satu
panitia qurban setelah di tanyai oleh salah satu crew Lansahaba.
Pada Idul Adlha kali ini, Darul Falah juga di liburkan mulai
dari hari senin sampai dengan hari rabu, namun pengajian umum (shubuh &
maghrib) masih berjalan secara aktif. Kegiatan Pondok akan mulai di aktifkan
kembali pada hari kamisnya, sementaraKBM sekolah baik itu MTS maupun MA sudah
aktif kembali pada hari rabunya, yang pada hari sabtunya akan diadakan tes
triwulan Madin Amtsilati, yang di bagi menjadi tes baca dan tes tulis.
Sampai pada hari selasa pun suasana Pesantren Darul Falah
masih terlihat ramai, jika ada wali
santri yang pulang, selepas itu pasti ada saja wali santri lain yang berdatangan kembali, dan begitu
seterusnya.
Ketika di tanyai mengenai kesan Idul Adlha, salah satu
pengurus Darul Falah menjawab, bahwa Idul Adlha kali sangat berbeda dan sangat
luar biasa, mulai dari antusias para santri yang begitu besar, banyaknya para
tamu yang berdatangan, hingga ada qurban pribadi yang menjadikan Idul Adlha
tahun ini adalah qurban perdana dan terbesar yang pernah ada di Darul falah.
Demikian penuturan salah satu pengurus –yang diketahui berasal dari Madura-
dengan gaya bahasanya yang singkat dan lugas.